200 Pemulung TPA Burangkeng Akan Diberikan BPJS dan KIS
Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Beni Tunggul Bersama Pemulung TPA Burangkeng |
POSPUBLIKNEWS.COM - Profesi yang beresiko terjangkit berbagai penyakit itu, tentunya sangat diperlukan akses kesehatan bagi pemulung untuk mendapat pelayanan medis yang layak dan memadai.
Hal inilah yang tengah diupayakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, dalam hal ini Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Burangkeng, untuk memfasilitasi para pemulung agar mendapatkan akses kesehatan, diantaranya BPJS Ketenagakerjaan dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Jaminan kesehatan tentu sangat diharapkan pemulung di TPA Burangkeng ini. Maka dari itu perlu dilakukan pendataan untuk mencetak kartu BPJS dan KIS. Kita akan fasilitasi ke pemerintah pusat, supaya pemulung dan orang-orang miskin yang bekerja di sektor persampahan, mendapatkan jaminan kesehatan,” kata Bagong Suyoto Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Kamis (20/9/2018).
Ia mengaku sudah ada beberapa tempat selain TPA Burangkeng yang disinggahi untuk dilakukan pendataan, diantaranya TPST Bantargebang dan TPA Sumur Batu.
“Yang kami prioritaskan pemulung dan warga sekitar TPA. Seluruhnya merespon dengan baik, karena tentu saja mereka sangat senang sekali bisa difasilitasi untuk mendapatkan kartu BPJS dan KIS secara gratis,” ujarnya.
Bagong berharap pemerintah daerah bisa segera merealisasikan pembuatan jaminan kesehatan bagi pemulung yang berjumlah ratusan tersebut. Hal ini mengingat resiko penyakit yang rentan diderita para pemulung, terkait kegiatan sehari-hari mereka dalam mencari nafkah.
“Kita berharap pemerintah bisa secepatnya merealisasi program ini untuk saudara-saudara kita, karena dapat memberi keringanan biaya kesehatan jika sewaktu-waktu terjadi sakit atau kecelakaan kerja,” imbuhnya.
Wacana pembuatan kartu BPJS dan KIS juga disambut baik oleh Deny, salah satu pemulung di TPA Burangkeng. Ia menyampaikan apresiasinya atas upaya pemerintah daerah memberikan akses kesehatan baginya serta rekan-rekan pemulung lainnya.
“Kami sangat berterima kasih dengan adanya program BPJS dan KIS ini. Jadi dapat meringankan beban kami saat ingin berobat. Karena berobat di rumah sakit kan mahal dan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Dengan adanya BPJS dan KIS, tentunya berobat tidak lagi harus mencari biaya,” ujarnya.
Deny mengaku, selama ini bila terserang penyakit, dirinya hanya mampu berobat ke klinik kecil yang biayanya masih terjangkau. Adapun penyakit yang biasa diderita Deny bersama pemulung lainnya, yakni penyakit kulit seperti gatal-gatal dan ISPA.
“Penyakit yang biasa menyerang itu, banyak pilek, gatal-gatal dan ISPA. Maklum, namanya juga tiap hari kita bergelut dengan sampah. Untuk berobat kami hanya di klinik yang terdekat, dengan mengeluarkan biaya sendiri,” akunya.
Sementara, Kepala UPTD Burangkeng, Maulana, menyampaikan bahwa pendataan yang dilakukan terhadap pemulung di TPA Burangkeng, bekerjasama dengan APPI.
“Iya, kami berkoodinasi dengan APPI untuk melakukan pendataan terhadap pemulung yang ada di TPA Burangkeng, terkait pembuatan kartu BPJS Ketenagakerjaan dan KIS ,” katanya.
Maulana menyebutkan, ada sekitar 200 orang pemulung yang sudah dilakukan pendataan beberapa waktu lalu, yang saat ini masih dalam proses pembuatan.
"Pemulung yang ada di TPA Burangkeng sekitar 200 orang, ditambah beberapa warga sekitar yang rumahnya berdekatan dengan lokasi. Kami berharap semoga program ini cepat berjalan dengan baik,” tandasnya.
reporter: hadi
editor: jelly
Post a Comment