Belajar Dari Kearipan Lokal Masyarakat Adat Yurok Dalam Mengelola Hutan
POSPUBLIKNEWS.COM - California AS, 6 September 2018 bisa menghirup udara segar dan bersih menjadi impian bagi banyak orang,termasuk saya yang berada di negri Paman Sam tepatnya di Kota California Amerika Serikat. Tak bisa di bayangkan kota yang mungkin diketahui publik luas kota yang sering di landa kebakaran hutan di saat musim panas, ternyata terdapat oase hidup yang luar biasa dan terbukti mampu menghasilkan karbon yang tidak kecil di Negara adidaya tersebut.
Adalah Yurok, hutan alami yang di kelola secara mandiri oleh masyarakat adat setemoat. Hutan yang di pelihara secara arif oleh masyarakat adat Yurok menjadi salah satu contoh atas peran serta masyarakat afat dalam pelestarian hutan yang ditengah isu perubahan iklim Dunia.
Sehingga tak heran jika banyak masyarakat adat laindari penjuru duniayang melirik dan belajar tentang pengelolaan hutan kepada masayarakat adat Yurok setidaknya antusiasme inilah yang di sampaikan beberapa perwakilan masyarakat adat dari berbagai Negara kepada saya.
"Saat kami bersama-sama memasuki hutan konsesi hutan Yurok seluas lebih 50 ribu hektar. Baru seratus langkah kami memasuki hutan, di kiri kanan jalan setapak sudah terlihat, pepohonan raksasa dengan diameter yang sangat besar. Hamoir merata terlihat di sepanjang area hutan, ratusan ribu pohon besar yang berumur lebih dari 14 tahun masih berdiri kokoh dan tumbuh lebat di hutan ini.
Kedatangan 40 orang perwakilan masyarakat adat dari 20 komunitas dan 13 negara ini tak lainuntuk belajar tentang sistem pengelolaan hutandi Yurok yang tak hanya mampu mengjasilkan korban namun juga berdampak positif bagi perelonomian warga setempat.
Seorang warga Brazil dinaman tuxa, menuturkan kekaguman keberhasilan masyarakat adat Yurok dalam mengambil kembali tanah leluhur mereka dan berupaya berestorasi tanah milik adat yang oernahhilang, "Apa yang di kerjakan oleh masyarakat Yurok, akan kami upayakan di terpkan juga di negaranya Brazilia," ucap Donaman Tuxa.
Hal serupa di ungkapkan Claudente Labonte perwakilan adat Giyana Prancis adanya oersamaan permasalahanhutan, memotifasinya untuk mempraktelan ilmu yang di peroleh atas kunjungan ke masyrakat adat Yurok."Mudah - mudajan pelajaran yang saya dapatkan dari oenegelolaan hutan di Yurok dapat di praktekan si Negara saya," jelas Labonte.
Sementar seorang aktifispenjaga hutandati aliansi masyarakat adat Nusantara (AMAN) ,Saleh Arifin mengakusangat takjub dengan masihbanyaknya pepohonan besar yang berdekatandengan jalanan di Yurok .Ia membandingkan dengan pengalamanya yang harus menempyh perjalanan 3 - 4 hari untuk menemkanpepohonam besardi Indonesia, "Harusnya di Indonesia harus ada kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat adat seperti yang terjadi di Yurok," imbuh Saleh.
Selain atas keinginan kuat dari masyarakatnya keberhasilan masayarakat adat Yurok atas pengelolaan hutan secara mandiri juga tak lepas dari peran pemerintah Federasi California yang mendukung peran aktif dalam mendorong masyarakat Yurok atas pengelolaan hutan.
Anggota Dewan Negara bagian California, Jim Wood menyebutkan pemerintah mendukung penuh atas upaya yang di tempuh Masyarakat adat Yurok, Khususnya dalam mengelola tanah leluhur mereka. Bahkan ini menjadi yang pertama kalinya bentuk dukungan dan kerjasama pemerintah dengan masyarakat adat dalam perdagangan karbon," tegas Jim.
Masyarakat adat Yurok berharap agar sistem pengelolaan hutan dan pelestarian lingkungan di Yurok ini bisa di terapkan di Negara lain yang memiliki permasalahan yang hampir sama atas kondisi hutan di masing-masing Negara. Dengan harapan, selain untuk mengantisipasi perubahan iklim dunia, tindakan nyata ini juga bisa berimplikasi positif bagi pelestarian hutan dengan melibatkan masyarakat adat setempat.
Post a Comment